12 Februari 2009

makalah perubahan pendidikan

Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah ((Subandiyah 1992:80)

Proses dan tahapan perubahan itu ada kaitannya dengan masalah pengembangan (development), penyebaran (diffusion), diseminasi (dissemination), perencanaan (planning), adopsi (adoption), penerapan (implementation) dan evaluasi (evaluation) (Subandiyah 1992:77)

file dapat di unduh disini

selengkapnya......

berbagi ringtones .mp3

kumpulan ringtones dengan format .mp3
potongan lagu, atau kalimat yang diambil dari salah satunya,
silahkan unduh :

- angkuh - padi / .wav
- harmony - padi / .wav
- kasih tak sampai - padi
- jika engkau bersedih - padi
- ode 1 - padi
- ode 2 - padi
- sesuatu yang indah - padi


- jangan ada angkara - nicky astria / .wav
- take a bow - rihanna
- angkat dong2 - projectpop.mp3
- goyang duyu - projectpop.mp3
- dokter cinta - dewi-dewi.mp3
- bathin dan ragaku - pandawa.mp3
- dewi - dewa.mp3
- grazy - anggun.mp3
- mari berdansa - aura kasih.mp3
- putus nyambung - BBB.mp3
- pernah muda - BCL.mp3
- lo toe ye - rif.mp3
- angkat dong - project_pop.mp3
- angkat dong2 - project_pop.mp3
- goyang duyu - project_pop.mp3
- bathin dan ragaku - pandawa.mp3
-


baru bikin segitu dulu...
[ngantuuuukkk!!!!]

heuheuheuhe...
tos heula ah ke di sambung deui
hatur nuhun.

selengkapnya......

26 Januari 2009

pesan terakhir untuk sang pengeluh!!

aduh... kok begini sih?? kok aku gak bisa jadi ini, itu, dia....??
kok aku blom punya ini?? blom punya itu...???

banyak lagi keinginan yang belum tercapai, sehingga pikiran terus melayang dan melayang, tidak ada pijakan untuk berdiri. hanya sebatas memikirkan sesuatu yang tidak perlu dipikirkan (karena jika hanya memikirkan saja, hanya membuang waktu).

perlu disadari bahwa dalam tiap diri manusia itu terdapat satu atau banyak keinginan. dan itu merupakan anugerah dari yang maha pencipta, untuk mendapatkan satu rasa, yaitu BAHAGIA.


hal ini banyak yang terfokuskan pada apa yang kita inginkan. padahal kalau kita teliti, dari mana datangnya keinginan itu? bagaimana bisa ada pada diri kita? mengapa keinginan itu timbul? dan kapan keinginan itu terkabulkan?

Sang Pencipta memberikan "sebuah" anugrah yang kita sebut keinginan. hal itu merupakan dasar dari permasalahan. keinginan itu akan ada, kalau anugrah yang lainnya kita pergunakan :

Telinga. mendengarkan pembicaraan orang lain atau mendengar dari informasi audio, mengenai sesuatu hal, baik berupa barang, alat, pekerjaan, wanita, pria, dan banyak lagi, sehingga dari pembicaraan itu menggugah hasrat untuk memiliki.

Mata. dengan melihat sesuatu yang pada saat itu terlihat, mengamati bentuknya, memperhatikan keelokannya, sehingga menimbulkan keinginan.

Rasa. sesuatu yang telah kita dengar, terlihat, dan tercium harumnya sesuatu, maka akan timbul rasa. ada yang bersifat imajinatif atau pada saat itu mengalami sesuatu hal yang baru tersebut.

hal ini sangat berkesinambungan antara telinga, mata dan rasa, sehingga keinginan tersebut muncul dan terus mengorek untuk selalu di rasakan kenikmatannya.

satu hal penting untuk mewujudkan keinginan yang ada dalam diri kita adalah "membaca". sangat luas arti dasar dari membaca, bisa di katakan membaca lingkungan, membaca fisik diri, membaca keadaan, membaca situasi sekarang yang pada saat ini terjadi, HARI INI, jam ini, menit ini, dan detik ini. perlu diketahui bahwa keinginan akan terwujud kalau kita sadar bahwa kefasihan membaca adalah segalanya.

membaca juga belum tentu benar - benar berkenaan dengan keinginan. bisa jadi kita memaksakan keinginan tersebut agar cepat terlaksana, dan mungkin kita mengabaikannya. hal ini sangat berpengaruh pada bacaan yang ada di sekeliling kita.

saya ambil contoh kecil, di pagi hari saya sedang enak - enaknya duduk di kursi sambil baca koran [dan itu hanya judulnya saja :D]. tiba - tiba teringat akan sesuatu yang dibutuhkan untuk kenyamanan yang lebih lengkap. saya butuh segelas kopi susu. saya lihat jam dinding menunjukkan pukul 9.00. oke, saya bisa menuju ke warung terdekat, karena jam 9.00 biasanya warung tersebut sudah buka. saya lihat isi dompet saya, ternyata tidak cukup untuk untuk beli kompi susu!!. wah... hari ini tidak bisa mewujudkan kenyamanan untuk baca koran. jadi saya kembali lagi ke kursi dan membaca koran lagi.

hari besoknya, saya baca koran lagi, dan teringat kurang nyaman kalau tidak ada kopi susu. sekarang uang saya sudah cukup untuk membeli kopi susu. saya lihat jam dinding, pukul 8.00. dan warung terdekat belum buka pada jam itu. saya tunggu, duduk, baca koran, tanpa segelas kopi susu. pukul 9.00 saya pergi ke warung, beli kopi susu. kembali lagi ke kursi dan ambil koran, tapi koran hari ini sudah di baca. akhirnya kopi susu pun tidak jadi di seduh, dan saya mengerjakan yang lain.

hari selanjutnya, saya seduh kopi susu, duduk, dan baca koran. sempurna lah kenyamanan baca koran hari ini.

kalau diperhatikan cerita diatas, sepertinya sama dengan pepatah : "hidup seperti air yang mengalir di sungai". terus mengalir seperti tidak ada hambatan. tapi kalau cerita di atas ada pemaksaan sedikit saja, akan mengakibatkan ganjalan yang sedikit pula. maksudnya, jika pada saat "membutuhkan segelas kopi susu" tersebut di paksakan pada saat itu harus ada, maka ceritanya pun berbeda. akan ada perselisihan antara diri sendiri, dan mengakibatkan penumpukkan amarah.

penumpukan amarah, kalau di sadari secara cermat akan menimbulkan berbagai rasa yang bergejolak. marah. galau. cemas. iri. malu... yang membuat kita menjadi "sang pengeluh". kalau kita hubungkan dengan agama, firman Allah swt dalam surat Al A'raaf ayat 5 :

" maka tidak adalah keluhan mereka diwaktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan : "sesungguhnya kami adalah orang - orang yang dzalim"."

nah lho!!! kok tidak ada keluhan??? jadi apa hubungannya dengan cerita tadi??

betul!! kalau diperhatikan, keluhan itu tidak ada, yang ada hanyalah siksaan dari-Nya. jadi kalau kita dalam kondisi mengeluh, itu artinya kita sedang "disiksa". mengapa? karena pikiran kita tidak jernih lagi, karena kita tidak memperhatikan keadaan lagi, karena kita sedang mengikuti hawa diri. tapi pada saat kita menyadari bahwa kita sedang mengeluh, menghentikan keluhan dan mengatakan : "sesungguhnya kami adalah orang - orang yang dzalim" maka berhenti lah siksaan dari-Nya.

jadi... janganlah menjadi sang pengeluh, karena mengeluh itu adalah sebuah siksaan. [itulah pesan terakhir untuk sang pengeluh]

lah... jadi kumaha atuh?? lieur...

heuhuehueh.. ulah atuh ari lieur mah.

tos heula ah...

nuhun.

A"

selengkapnya......

22 Januari 2009

Pemasaran Sosial

Salah satu bentuk operasionalisasi komunikasi kesehatan yang dewasa ini mulai digunakan dalam program kesehatan adalah pemasaran sosial. (Social Marketing). Pemasaran sosial adalah suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi, dan pengawasan program yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu kelompok sasaran (Philip Kotler). Secara umum prinsip dalam kegiatan pemasaran sosial adalah sama dengan pemasaran barang komersial, yakni :

a. Riset Pasar (Marketing Research), adalah langkah awal yang harus dilakukan baik dalam pemasaran sosial maupun pemasaran barang.
b. Pengembangan produk : Produk yang akan di jual adalah berdasarkan hasil riset pasar yang telah dilakukan. Produk pada pemasaran sosial bukan barang, tetapi jasa pelayanan, atau perilaku baru.
c. Penentuan harga (Keterjangkauan) : Harga barang atau produk semata – mata ditentukan oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. Sedangkan harga produk pemasaran sosial juga dipengaruhi oleh manfaat atau kemudahan yang dapat dinikmati oleh konsumen atau masyarakat.
d. Periklanan dan promosi : Menjual produk (jasa pelayanan) dengan mengkaitkan pada minat atau kebutuhan konsumen (masyarakat). Pada pemasaran komersial promosi yang penting supaya barang cepat laku, sedangkan pada pemasaran sosial yang penting adalah menumbuhkan perubahan perilaku yang menguntungkan masyarakat.

Dalam pemasaran sosial produk yang dijual (dipasarkan) adalah produk sosial atau produk yang cecara sosial bermanfaat, yakni :’prilaku baru’. Produk sosial berbeda dengan produk komersial dalam arti :
- produk sosial lebih rumit penggunaannya dibanding dengan produk komersial
- produk sosial sering lebih kontraversial
- keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan
- saluran distribusi produk sosial lebih sukar digunakan dan di kontrol
- pasar produk sosial sukar dianalisis
- ukuran keberhasilan “penjualan” atau adopsi produk sosial lebih berat dari produk komersial

Konsumen (masyarakat)
Dalam pemasaran sosial, konsumen atau masyarakat merupakan pusat kegiatan, atau pemasaran sosial berorientasi pada konsumen, bukan pada perusahaan seperti pada pemasaran barang. Oleh sebab itu, konsumen adalah sebagai pengukur kegiatan yang dilaksanakan : Cocok, diminati, dan berhasil. Artinya, konsumen secara sistematis dimintai saran sepanjang proses komunikasi memberikan data untuk berbagai keputusan pemasaran yang menentukan.
Sebelum produk baru dipasarkan pertama sekali dilakukan riset pasar secara cermat terhadap sasaran atau masyarakat. Dalam pemasaran, baik pemasaran barang maupun sosial, masyarakat sebagai sasaran atau pembeli terdiri dari berbagai kelompok atau sub kelompok (karakteristik), yang disebut “segmentasi sasaran”. Tujuan dilakukannya segmentasi ini adalah untuk menentukan cara, metode dan media yang sesuai dengan tiap kelompok sasaran tersebut.
Pada segmentasi sasaran ditentukan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain :
a. karakteristik demografis (usia, jenis kelamin, pendidikan, sosial ekonomi, tempat tinggal, agama, dan sebagainya)
b. karakteristik geografis (wilayah, luas daerah, kepadatan, dan sebagainya)
c. psikografis atau karakteristik prilaku (gaya hidup, nila – nilai, dan sebagainya)

Variabel pemasaran sosial : “C-4P”
Variabel – variabel atau komponen pemasaran sosial, selain konsumen atau masyarakat adalah seperti dibawah ini :


Produk
(Product)
|
|
Harga ----> Sasaran <---- Tempat
(Price) (Consumer) (Place)
|
|
Promosi
(Promotion)

a. Produk (product)
Gagasan (ide), perilaku kesehatan, atau jasa pelayanan yang akan dipasarkan (dijual). Produk ini dibatasi dalam lingkupnya (nama, kemasan, dan bunyi pesan). Produk, prilaku baru, atau jasa pelayanan ini dikemas berdasarkan kepada hasil riset pasar yang telah dilakukan. Dalam menghasilkan produk perlu ditentukan “prosisi produk”. Posisi produk adalah menggambarkan sifat dan tempat produk yang diciptakan dalam promosi untuk membedakannya dari pesaing.

b. Harga (Price)
Dalam pemasaran sosial, yang dimaksud harga bukan berarti nilai atau harga program semata – mata, tetapi juga pengorbanan, baik tenaga maupun waktu. Suatu contoh, meskipun seorang ibu dapat mengimunisasikan anaknya dengan gratis, tetapi ibu tersebut harus mengorbankan waktu tenaganya untuk datang ke Puskesmas atau Posyandu. Waktu dan tenaga ini dapat dinilai dengan uang sebagai harga dari imunisasi tersebut.
Oleh sebab itu harga produk sosial adalah sangat relatif, tergantung daripada segmentasi sasaran. Hal ini disebabkan karena nilai pengorbanan baik tenaga dan waktu tiap segmentasi sasaran berbeda – beda. Nilai pengorbanan waktu bagi ibu – ibu di desa dengan pendidikan rendah, akan berbeda dengan nilai pengorbanan waktu bagi ibu – ibu di kota dengan pendidikan tinggi.

c. Tempat (place)
Adalah jalur yang digunakan untuk menyalurkan produk ke konsumen dan tempat dimana produk disediakan. Penyediaan dan distribusi produk sosial tidak hanya melibatkan sistem pengadaan para agen dan pengecer, tetapi juga upaya lain misalnya kader, tenaga lapangan, kerabat dan tetangga konsumen, dan sebagainya. Puskesmas, Posyandu, Polindes, adalah tempat – tempat untuk memasarkan produk kesehatan.

d. Promosi (Promotion)
Promosi dalam pemasaran sosial bukan hanya melalui ikan saja, tetapi juga menyangkut pula pendidikan konsumen agar dapat menggunakan produk secara tepat. Apabila para komunikator kesehatan masyarakat menggunakan teknik pemasaran untuk promosi, mereka harus juga menggunakan prinsip dasar pemasaran / penyuluhan untuk dapat melatih konsumen agar dapat menggunakan produk dengan baik dan tepat.

Sumber :
Pendidikan – Promosi dan Perilaku Kesehatan.
Disusun oleh : Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, DKK

selengkapnya......

13 Januari 2009

Rahasia Angka-Angka Dalam Al-Qur’an

Kata-kata dalam Al-Qur’an, dengan sejumlah pengulangannya merupakan Mukjizat, jumlah kata-kata dalam Al-Qur’an yang menegaskan kata-kata yang lain ternyata jumlahnya sama dengan jumlah kata-kata Al-Qur’an yang menjadi lawan kata atau kebalikan dari kata-kata tersebut, atau diantara keduanya ada nisbah kontradiktif....

Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada ayat-ayat mulianya, makna-maknanya, prinsip-prinsip dan dasar-dasar keadilannya serta pengetahuan-pengetahuan gaibnya saja, melainkan juga termasuk jumlah-jumlah yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri, begitu juga pengulangan kata dan hurufnya, orang-orang yang melakukan ‘ulum’ Al-Qur’an sejak dulu sudah menyadarai adanya fenomena tersebut mempunyai maksud dan tujuan tertentu.....

masih banyak lagi, di kumpulin dalam 1 file.

selengkapnya silahkan unduh... di sini. (.doc)

untuk format yg laennya disini. (.pdf)

mangga.  semoga bermanfaat.

hatur nuhun.


selengkapnya......